GARIS TAKDIR, HANYA ALLAH YANG TAHU



Aku akan menceritakan perjuanganku untuk bisa masuk kuliah dan menjadi bagian mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang. Postingan ini semata-mata hanyalah sebuah ucapan kelegaan hati dan kesyukuran atas nikmat yang Allah SWT kasih untuk makhluk yang beruntung yaitu Aku. Simak kisahku selanjutnya Wkwkwk (Selamat membaca)

Namaku Marfuatin, aku lahir di daerah kabupaten Bima tepatnya desa Tolouwi. Aku terlahir dari rahim seorang ibu yang kuat dan seorang ayah yang bijaksana. Aku anak ke 6 dari 7 bersaudara.  Singkat cerita, detik demi detik jam demi jam bulan demi bulan bahkan tahun demi tahun berlalu di tahun 2015 aku menginjak kelas 2 Sekolah Menengah Atas (SMA). Diusia yang semakin bertambah ada banyak harapan yang sedari dulu aku goreskan/coretkan untuk masa depan yang cemerlang. Suatu ketika entah kenapa cerita SMP terlintas ulang dipikiran dikala itu, masih teringat jelas pertama menginjak bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) ada seorang guru yang sering bangat cerita tentang sebuah kota yang adem, damai dan sejuk. Sering mendengar beliau bercerita terus menerus tentang kota itu ada getaran yang berbeda bermunculan di hatiku. Kota itu bernama kota malang. Setiap kali beliau bercerita mengenai kota malang seperti ada gaya tarik menarik antara aku dan kota tersebut hehehe seriusan, sepenuhnya semua yang terjadi aku belum paham dan  anehnya membuat perasaan semakin tak karuan seolah-olah ia ingin mengajak ku berlabu disana, membingkai cerita baru dan hal hal baru lainnya. Semenjak itu aku terobsesi pengen lanjut sekolah disana. Aku bulatkan dalam hati yang paling dalam aku harus bisa berlabu ditempat itu bagaimanapun caranya. Itu kutipan terakhir di akhir cerita SMPku. Dan setelah selasai mengingat masa lalu kabar baik lainnya bermunculan. Aku tidak sengaja membuka akun fecebook di wall dinding) facebook ku melihat teman SMP ku mendaftarkan diri disalah satu kampus di wilayah jawa timur kota malang. Aku langsung mengklik kampus tersebut tiga hari tiga malam waktu ku habiskan untuk menelusuri berbagai sumber tentang kampus UNIVERSITAS BRAWIJAYA (UB) ternyata kampus UB merupakan kampus ternama. Aku langsung jatuh hati  dengannya dan dikala aku lulus SMA nanti aku akan mendaftarkan diri di kampus tersebut. UB tunggu aku wkwkkwk

Semester genap sudah terlewatkan dan aku dinyatakan naik ke kelas 3, beberapa bulan menjelang ujian sudah banyak teman-teman memperbincangkan mau lanjut ke universitas yang mereka inginkan, semua kelas 3 di hebohkan dengan pertanyaan, mau lanjut dimana ? Mau ambil jurusan apa ? berbagai macam pertanyaan mereka lontarkan di bibirnya dan yang berkecamuk dipikiran mereka. Aku menoleh ke kanan dan kekiri melihat tingkah lucu teman-teman kelas ku yang sedang asyek menyibukkan diri mencari informasi mengenai kampus impian mereka sedangkan aku enjoy. Aku tidak lagi mempermasalahkan soal itu dari beberapa bulan lalu aku sudah menemukan kampus impian dan kota rantauan yang akan menjadi sejarah terindah dihidupku. Di tengah kehebohan itu. Guru panitia kesiswaan memberitahukan kepada seluruh anak kelas 3 bahwa akan ada cara mendaftarkan diri di kampus yang akan di tuju tanpa melakukan tes apapun yaitu di kenal dengan nama SNMPTN yaitu kepanjangannya Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri. Aku tidak lagi berpikir panjang aku langsung mendaftarkan diri. Di dalam formulir aku hanya menuliskan satu Universitas dan dua jurusan seharusnya diwajibkan mengisi dengan dua Universitas karena aku keinginan terbesar masuk UB aku cukup memlih satu kampus.
Formulir SNMPTN UB








Pada tanggal 07 mei 2016 siswa dan siswi di sekolah ku dinyatakan lulus 100%. Alhamdulillah ada kebahagiaaan tersendiri dirasakan  seluruh siswa kelas 3. Selamat berjuang kawan-kawan semua, semoga kita berhasil dan menggapai apa yang kita harapkan.

Surat keterangan Lulus.

Selang 3 hari dari pengumuman sekolahku adalah pengumuman SNMPTN hatiku resah untuk memejamkan mata saja aku tidak bisa. Pikiranku hanya fokus pada hasil SNMPTN saja. Tiba waktunya tanggal 10 mei 2016, alhasil aku dikagetkan dengan kabar yang tidak ingin aku dengar, hatiku teriris-iris membaca tulisan "anda tidak dinyatakan lolos snmptn 2016". Jangan tanya, gimana perasaanku waktu itu! Rasanya semua badanku remuk harapan ku hangus bertubi tubi aku mencaci diriku dengan perkataan kegagalan. Namun aku masih bisa menguasai amarahku yang memuncak disaat itu. Aku tidak boleh berlarut-larut dalam kesedihan dan meratapi nasib yang tidak bersahabat. Kaka berkata : masih ada jalan, 1 kali kegagalan maka akan  menuju 1000 jalan  keberhasilan. Aku tenangkan diri dan mencoba mendaftarkan diri melalui jalur kedua SBMPTN lewat online karena jarak rumah dan kampus favoritku sangatlah jauh. 

Kartu peserta SBMPTN UB




Karena kegagalan kemarin, aku belajar bahwa sekarang aku harus lebih serius dan fokus dalam memahami soal-soal yang akan diujikan nanti. Aku harus bisa masuk di PTN favoritku. Setiap malam aku begadang untuk mengulang materi prediksi soal SBMPTN, aku membeli 1 buku besar yang menguras semua soal soal yang akan keluar di SBMPTN. Aku sudah tak lagi merasakan makanan enak, waktu tidur siang yang nyemplong mantapnya dan tidur dibawah jam 10 malam tak pernah aku rasakan lagi. Semuanya aku habiskan untuk mengejar mimpiku. Tanggal 31 Mei 2016 aku mengikuti ujian SBMPTN di Universitas Brawijaya setiap langkah selalu di iringi dengan dzikir dan salawat yang sering orang tua ku nasihati, ujian berjalan dengan lancar beban di pikiranku seperti di hembus angin huuuusss langsung hilang, kepala ku rasanya ringan bangat yang sedari tadi seperti mengangkat batu ber ton-ton. Waktu yg ditunggu tlah tiba pengumuman SBMPTN akan di keluarkan. Aku dan nasib buruk masih bersahabat, "maaf anda tidak terdaftar sbmptn 2016" dan kalimat itu muncul lagi dihadapanku. Aku drop bangat dunia yang ku lihat terasa gelap, aku menonaktifkan Handphone satu hari penuh. Aku lagi-lagi menyalahkan keadaan dan diriku sendiri, aku benci duniaku kisah hidupku. Aku benar-benar terpukul apalagi saat itu aku seorang diri di kota rantauan jauh dari keluarga, jauh dari teman. Aku semakin terpuruk namun keluarga dari kejauhan sana berbagai cara mereka menyakinkanku agar tidak jatuh lebih dalam lagi, kegagalan sebuah cobaan sementara dia akan dikalahkan oleh hatimu jika kamu bener-benar bersabar dan tabah untuk menerima keadaan, sabar nak. Allah bersama dengan orang yg bersabar akan ada jalan lagi. Mendengar motivasi dari keluarga semangat ku sedikit demi sedikit bertambah dan aku browsing kata-kata bijak agar membangunkan semangat ku lagi, mungkin apa yg aku lakukan sekarang belum seberapa dengan orang-orang yg bisa lolos di SBMPTN. Aku harus spirit lagi, harus bisaa. Semangat!

Aku mencoba mendaftar lagi, aku tidak ingin gagal lagi. Aku harus lebih bersemangat dalam belajar. Aku Mendaftar kan diri di jalur ketiga mandiri atau Seleksi Program Minat Kemampuan (SPMK) di dua kampus yaitu UB dan UMM. Karena kegagalan kemarin, aku belajar bahwa sekarang aku harus lebih serius dan fokus dalam memahami soal-soal yang akan diujikan nanti. Aku harus bisa masuk di PTN favoritku. Setiap malam aku begadang untuk mengulang materi prediksi soal SBMPTN, aku membeli 1 buku besar yang menguras semua soal soal yang akan keluar di SBMPTN. Aku sudah tak lagi merasakan makanan enak, waktu tidur siang yang nyemplong mantapnya dan tidur dibawah jam 10 malam tak pernah aku rasakan lagi. Semuanya aku habiskan untuk mengejar mimpiku. Tanggal 31 Mei 2016 aku mengikuti ujian SBMPTN di Universitas Brawijaya setiap langkah selalu di iringi dengan dzikir dan salawat yang sering orang tua ku nasihati, ujian berjalan dengan lancar beban di pikiranku seperti di hembus angin huuuusss langsung hilang, kepala ku rasanya ringan bangat yang sedari tadi seperti mengangkat batu ber ton-ton. Waktu yg ditunggu tlah tiba pengumuman SBMPTN akan di keluarkan. Aku dan nasib buruk masih bersahabat, "maaf anda tidak terdaftar sbmptn 2016" dan kalimat itu muncul lagi dihadapanku. Aku drop bangat dunia yang ku lihat terasa gelap, aku menonaktifkan Handphone satu hari penuh. Aku lagi-lagi menyalahkan keadaan dan diriku sendiri, aku benci duniaku kisah hidupku. Aku benar-benar terpukul apalagi saat itu aku seorang diri di kota rantauan jauh dari keluarga, jauh dari teman. Aku semakin terpuruk namun keluarga dari kejauhan sana berbagai cara mereka menyakinkanku agar tidak jatuh lebih dalam lagi, kegagalan sebuah cobaan sementara dia akan dikalahkan oleh hatimu jika kamu bener-benar bersabar dan tabah untuk menerima keadaan, sabar nak. Allah bersama dengan orang yg bersabar akan ada jalan lagi. Mendengar motivasi dari keluarga semangat ku sedikit demi sedikit bertambah dan aku browsing kata-kata bijak agar membangunkan semangat ku lagi, mungkin apa yg aku lakukan sekarang belum seberapa dengan orang-orang yg bisa lolos di SBMPTN. Aku harus spirit lagi, harus bisaa. Semangat!

Aku mencoba mendaftar lagi, aku tidak ingin gagal lagi. Aku harus lebih bersemangat dalam belajar. Aku Mendaftar kan diri di jalur ketiga mandiri atau Seleksi Program Minat Kemampuan (SPMK) di dua kampus yaitu UB dan UMM.


Kartu peserta Mandiri/SPMK UB
Kartu peserta UMM

Ini harapan terkahir ku, aku harus bisa menempuh dan menjangkau nilai yg terbaik untuk bisa masuk disalah satu kampus itu. Seperti biasa aku melakukan ujian ketiga di UB pada tanggal 19 juli 2016, aku dengan semangat mengerjakannya dan ku rasa jawabanku banyak yang benar dan hanya 2 soal yang tidak aku isi  karena tidak tau jawabannya. Hari hariku terasa biasa tiba waktu pengumuman, kabar yang sama masih menempel erat di badan dan di nadiku, aku ngak lolos lagi. Iyaa suasana hati datar, tidak seperti kegagalan pertama kalinya semua mulus, hatiku kebal dengan nama buruk itu. Harapanku terakhir ada di Universitas muhammadiyah malang yang tak pernah terlintas dipikiranku Aku kini mendaftar di kampus yang tak sering aku cari informasinya, aku bisa di bilang mengabaikannya. Pernah aku mencari informasi dan tak sesering di kampus UB dulu. Tapi Kampus UMM tak kalah kualitasnya dengan kampus UB. Sebelum ujian aku feetkan keadaan ku, aku kembalikan staminaku, semangat ku belajar semaki giat karena waktu sangatlah sempit. Tiba waktu ujian smpai didepan pintu gerbang kampus UMM aku mengucap basmalah berharap mendapat kabar yang baik, langkahku semakin  pelan. Apakah aku bisa lolos di kampus ini? Apa yang akan terjadi padaku jika nanti aku mendengar kabar yang seperti sebelum sebelumnya. Hatiku tetap bersalawat membuang pikiran jelekku tentang masa depan. Sampai di dome (tempat ujian) aku semakin was-was dan takut, detak jantungku tak beraturan, panitia mempersilakan kami semua calon mahasiswa masuk untuk melaksanakan ujian. Sebelum ujian kami disuruh berdoa semua supaya diberikan kelancaran sampai selesai. Aku berdoa dengan sekhusuknya. Aku memulai ujian, menarik napas sedalam-dalamnya kemudian menghembuskan pelan pelan.

Alhamdulillah ujianku berjalan dengan sangat lancar, setiap soal yang ku baca diiringi salawat dan dzikir seolah sebagian jawaban yg kurang ku mengerti seperti ada kode tersendiri dalam hatiku. Aku rasakan bangat Allah membantu ku saat itu, hatiku tak sekeram kemarin, aku jalani hari dengan senyum RIA. Tibalah saat pengumuman di kampus UMM tanggal 29 juli 2016 pada jam 10 pagi. Aku belum sempat buka hasil pengumumannya karena aku udah janjian dengan sepupu untuk ketemuan, aku takut keulang lagi moment yang tak mau aku inginkan. Aku menyuruh sepupuku membuka hasilnya dia membuka pelan-pelan semakin pelan semakin kacau hatiku. Aku melihat dilayar ponselnya "lanjut kegelombang ke 3" itu yg ku baca dari kejauhan. Aku pasrah duduk termenung, Ya Allah cobaan apalagi yang menimpaku kenapa hari ku semakin buruk semakin menyiksaku, apakah tidak ada kesempatan lagi aku menginjak kota malang ? Ini nyaris membuat harapanku mati, hatiku berkata dan mengeluh kala itu. Tiba tiba aku menengok ke atas melihat sepupuku tersenyum tipis, "dek kamu lulus. Kamu melanjutkan ke tes wawancara" abang sepupuku berkata. Aku seperti tidak menyangka aku termasuk orang orang beruntung yang dijanjiKan Allah kepada setiap umatnya yang berusaha. Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang. Bener kata pepatah itu, udah waktunya lelah yang ku rasakan telah berhenti di titiknya. Bukankah proses tidak akan pernah menghianati hasil. Selesai berbincang bincang sendiri mengadu komentar dengan diri sendiri, aku menelpon orang tua ku yang jauh disana: "aji, mama anak mu lulus di jurusan S1 keperawatan. Masya Allah begitu bahagianya mereka mendengar kabar itu, tak pernah terhenti mereka menyebut Asma Allah dan bersyukur. Aku sadar sekarang, janganlah memandang sesuatu yang menurut kita biasa saja boleh jadi itu adalah pilihan hidup kita, takdir hanyalah Allah yang tahu. Siapa yg bisa mengelak jika Allah tlah menentukannya terlebih dahulu takdir seseorang. Allah maha tahu apa yang akan terjadi di masa mendatang, karena nya Allah menjodohkan ku dengan kampus Universitas Muhamadiyah Malang dengan jurusan s1 keperawatan. Boleh jadi ini yang terbaik untuk ku di masa mendatang, dan perasaan SMP ku benar. Aku telah menginjak kota malang walau dengan kampus yang berbeda jauh dengan rencanaku sebelumnya, kini Aku serahkan semua hanya kepada Allah semata jalan hidupku.




Oleh: Marfuatin

Komentar

  1. kak maaf saya mau tanya untuk ujian masuk umm soal tesnya seperti apa ya kak?,apakah seperti soal tes sbmptn atau soal ujian nasional?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mohon maaf baru respon, kemarin vakum. Hehehe

      Hapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. Promo spesial untuk menyambut Bulan Puasa Donaco Poker memberikan promo spesial yang hanya untuk anda member-member setia kami dengan memberikan tambahan deposit sebesar 10+10%.
    Permainan di DonacoPoker
    - POKER
    - DOMINO
    - CEME
    - CEME KELILING
    - CAPSA
    - SUPER10
    - OMAHA
    Hubungi kami di :
    WHATSAPP : +6281333555662
    atau langsung di Livechat kami ya bosku. Terimakasih

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

SENGKALING DAN SEKUL

HOTEL UMM INN

BUDAYA, MAKANAN DAN CIRI KHAS KOTA BIMA