RUMAH SAKIT UMM DAN MASJID BEDJO DARMOLEKSONO
Rumah Sakit Muhammadiyah ini berdiri
sejak 20 Januari 2008 terus meningkatkan pelayanannya. Yakni dengan
melengkapi fasilitas dan pelayanan di rumah sakit. Selanjutnya, RS
Muhammadiyah juga berupaya melengkapi sarana dan prasarana ruangan UGD
yang memadahi. Baik untuk ibu hamil, proses bersalin, nifas, bayi, dan
ruang UGD yang buka selama 24 jam. Pembangunan Rumah Sakit ini
direncanakan untuk kegiatan pendidikan kedokteran dan ilmu-ilmu
kesehatan dengan menerima pasien umum. Fasilitas yang ada adalah
bangunan utama untuk pelayanan kesehatan, training centre, auditorium,
paviliun, masjid, taman, parkir dan pusat kebugaran. Selain
melayani kesehatan dengan pengobatan dan ilmu kedokteran modern, Rumah
Sakit Pendidikan UMM juga akan membuka praktik pengobatan timur
khususnya ilmu kedokteran China dan pengobatan alternatif. Nilai
kekhasan inilah yang akan dikembangkan sehingga merupakan ciri khas yang
tidak dimiliki oleh Rumah Sakit lain.
Sumber : disini
Masjid KH M. Bedjo
Darmoleksono terletak di dalam Komplek Rumah Sakit Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Malang di di Jl. Tlogomas, sekitar 500 meter
dari kampus III Universitas Muhammadiyah Malang. Rektor UMM, Dr.
Muhadjir Effendy, MAP berharap agar keberadaan masjid ini akan menjadi
fasilitas untuk mendekatkan rumah sakit dengan masyarakat. Masjid yang
sudah lebih dulu selesai dibangun dapat dimanfaatkan oleh masyarakat
sekitar. Menurut beliau membangun moral jauh lebih penting sebelum
membangun fisik. Itulah hal yang menjadi landasan utama kenapa pihak
rektorat UMM lebih memprioritaskan pembangunan masjid daripada
pembangunan fisik Rumah Sakit. Komplek rumah sakit tempat dimana
Masjid tersebut berada nantinya akan dijadikan pusat pelayanan kesehatan
yang menjangkau semua lapisan masyarakat. Dengan sistem subsidi silang,
masyarakat kurang mampu akan disubsidi untuk mendapatkan pelayanan yang
layak. Selain itu, RS UMM juga diharapkan menjadi pusat riset medis
untuk mengembangkan keilmuan kedokteran, keperawatan dan farmasi, pusat
rehabilitasi sosial, bahkan tidak menutup kemungkinan ada pusat
rehabilitasi ketergantungan narkoba.
Sumber : disiniOleh: Marfuatin
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus